Puncak Tema P5 MTsN 1 Bondowoso Adakan Bazar Wirausaha Kearifan Lokal.

  • Bagikan
Salah satu stand pada bazar di MTsN 1 Bondowoso pada Puncak Tema P5. (Foto:hos)

Bondowoso (Humas)- Bertempat di Kampus 2 MTsN 1 Bondowoso, diadakan bazaar sebagai puncak tema P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema “Pengenalan jajanan dan minuman tradisional serta baju adat daerah” yang menampilkan berbagai karya siswa dan siswi MTsN 1 Bondowoso 1 baik dari segi pakaian daerah, kesenian, hingga kuliner tradisional yang dibuat sendiri oleh para siswa dan siswi dari kelas VII hingga kelas IX.

Di hari sebelumnya tepat tanggal 10 Oktober 2023 siswa dan siswi mempraktekkan cara membuat kuliner tradisional dengan memanfaatkan hasil tanaman di lingkungan Madrasah yaitu ubi kayu/singkong dan pepaya  yang diolah menjadi makanan khas tradisional, seperti “ras paras, gettas, lemmet, lato singkong, kolak singkong, singkong goreng/ de kodeh, getok lindri dan manisan pepaya “. Pada kesempatan itu, setiap kelas wajib menyajikan kuliner tradisional dan  dipasarkan dalam bentuk bazar.

Uniknya dalam memasarkan kulinernya meraka wajib menggunakan baju adat dari propinsi yang mereka pilih. Susunan acara dimulai dari pembukaan  oleh kepala MTsN 1 Bondowoso Erna Pramantika, dilanjutkan dengan indahnya penampilan siswa dan siswi dalam unjuk seni meliputi tari dan silat. Dalam sambutannya Erna Pramantika mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini karena menurutnya hal ini dapat melatih jiwa wirausaha siswa dan siswi dengan memanfaatkan hasil panen yang ada disekitar. “Saya bangga sekali dengan diadakannya kegiatan ini tolong hal ini dilestarikan agar dapat memupuk jiwa wirausaha dan jiwa pancasilais pada anak didik kita”, ucap Bu Erna dalam sambutannya.

Sementara itu, di terdapat 13 stand yang digunakan sebagai bazaar. Berbagai hidangan tradisional kreasi para siswa dan siswi disajikan dalam bazaar tersebut acara dilanjutkan dengan fashion  show di pelataran jalan masuk kampus 2 MTsN 1 Bondowoso.  Siswa dan siswi serta masyarakat yang kebetulan saat itu bertepatan dengan operasi katarak di klinik NU dapat mencicipi masakan tersebut dengan membelinya mulai dari Harga 2000 rupiah saja. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa. Mereka mendapat pengalaman menyenangkan sekaligus mencoba hal baru dan bisa belajar menciptakan suatu produk yang mengangkat budaya tradisional nusantara. (Hos, egp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *